Posts

Showing posts from April, 2007

malam minggu yang melelahkan

akhir pekan lagi. setelah menanti kebahagiaan yang di-tunggu2, ternyata keberuntungan belum ada di pihak g. g coba untuk tidak membenamkan diri sendiri dalam kesepian seperti yang lalu. akhirnya, g terpaksa melacur dan mendompleng di kebahagiaan orang lain yang jelas2 tidak membuat g bahagia malam itu. pikiran g melayang kemana-mana plus kaki g pegal karena harus muter2 di mal yang cukup besar. akhirnya g hanya kembali merasakan kelelahan yang luar biasa; fisik maupun hati.

coffee morning

di sebuah coffee morning, jam 9.00 wib "seperti yang sudah diketahui, kantor sekarang kesulitan dalam keuangan." basi! "tabungan abadi kita yang tadinya sekian milyar, sekarang tinggal sekian milyar." bego sih! "jadi untuk dapat mempertahankan semua karyawan, kita pengurus, harus bekerja keras." ya iyalah! "sejauh ini kami, pengurus, sedang berjuang untuk mencari donor." sudirman kalee berjuang.. "tidak gampang memang, buktinya sekarang pak x di y sampai stres, bingung mau menggaji karyawannya darimana" "cuciaaan deh.. "tapi kami minta kalian untuk tidak resah dan bekerja seperti biasa" sinting! "kita pastikan bahwa sampai akhir tahun ini, posisi kalian aman" yeah right.. ada yang aneh dengan coffee morning kali ini.. gak ada coffeenya..

orang bali menyesatkan

kalo ke bali, jangan sekali-kali bertanya tentang arah kepada masyarakat bali. bukannya cepat sampai di tujuan, sebaliknya kita makin tersesat. ini bukannya meng-ada2, tapi pengalaman cuti kemaren membuktikan bahwa orang bali sangat buruk dalam memberikan arah perjalanan. boleh saja bertanya, asalkan kita sudah menyiapkan kompas terlebih dahulu. daripada mengatakan kiri atau kanan, orang bali lebih mengenal arah angin yaitu barat, timur, selatan atau utara dalam menunjukkan arah. selain hal ini lebih membingungkan, orang bali terkadang juga seringkali keliru memakai bahasa tangan. bahasa tangan mengarah ke kanan, dibilang belok kiri. bahasa tangan mengarah ke kiri, dibilang belok kanan. makanya, untuk amannya, jangan se-kali2 bertanya arah kiri atau ke kanan kepada orang bali, karena dijamin akan lebih menyesatkan kita dalam perjalanan. kunci bertraveling di bali adalah selalu membawa peta. selain nekat (karena belum tentu kita bisa membaca peta) dan seru, setidaknya peluang kita untuk

zona merah

cuti selesai, means am back to hell now.. mungkin posting ini seharusnya ditulis sebelum g cuti, tapi sudahlah.. cuti pun sudah berakhir. dan gak ada salahnya g posting ini sekarang. cuti g kemaren memang berdekatan dengan habisnya kontrak g di kantor geblek. dan lucunya, beberapa hari sebelum g cuti, ada kabar yang bilang bahwa kontrak g belum tentu diperpanjang. pasalnya, kantor geblek gak mampu lagi bayar gaji g dan beberapa orang yang juga berada di zona tidak aman, ato artinya, kontraknya "bermasalah". jadi, satu2nya jalan agar g bisa "selamat" adalah dengan mencarikan donatur yang bisa membayarkan gaji g yang sebenernya gak seberapa (untuk hidup di jaman ini). g bilang lucu karena sebuah jabatan media relation (yang katanya begitu penting), bisa sampai berada di titik bahaya dan dianggap sebuah "proyek". kalau (proyek ini) tidak ada yang membiayai, maka proyek selesai atau dengan kata lain ditiadakan. lalu g bisa protes apa jika alasannya adalah tida

the countryside of ubud

akhirnya.. cuti juga.. rencana mau pergi jauh, tapi akhirnya cuma sebatas ke bali aja. not bad.. meski ke tempat yang itu2 juga, setidaknya ada pengalaman baru di liburan kali ini. menikmati the countryside of ubud dan akhirnya terlalu mencintai daerah tersebut. sampai2 sekarang masih terbayang dan mempertanyakan pertanyaan yang tidak masuk akal, "gimana ya caranya biar g bisa hidup di ubud?" kehidupannya yang damai, relax, diwarnai hijau persawahan dan pedalaman cocok buat g yang sudah merasa tuir dan tidak mau hidup susah. apalagi disana bebas polusi, debu dan keramaian. hanya ada suara kodok, jangkrik dan air sungai yang pastinya sebuah pengantar tidur yang maknyooos.. seandainya g punya resort disana. dengan kediaman berarsitektur bali dan dengan segala keindahan alamnya, dijamin g tinggal ongkang kaki aja menunggu cast flow. apalagi di ubud tidak mengenal musim turis, wong disana turis selalu ada setiap hari. terbayang nikmatnya bekerja di pedalaman tanpa harus terburu-b