Posts

Showing posts from November, 2009

Fenomena 2 Film 2012

Munculnya suara kontra terhadap film 2012 adalah femonena pertama yang saya lihat. Lalu ada fenomena kedua, yaitu tersedotnya masyarakat untuk mau capek-capek antri membeli karcis film ini. Saya adalah korban antri, itupun di minggu kedua film ini ditayangkan. Di minggu pertama, saya seperti kehabisan ide untuk membeli karcis. Saya sudah datangi dua bioskop cukup populer di Jakarta, tapi keduanya saat itu tampak seperti pasar. Orang dimana-mana. Loket juga sudah pasang pengumuman “Tiket habis” alias “Sold Out”. Jangan tanya untuk jam tayang yang mana, karena semua tiket untuk semua jam tayang malam itu HABIS. Akhirnya saya dan teman menjadi penonton buangan. Beli karcis film yang tidak diminati siapa-siapa. Film yang menjadi pilihan terakhir dari banyak film yang di putar malam itu. Sebelum nonton, kami pergi ke cafe penjaja yoghurt. Meski cafenya menarik, dengan gaya minimalis dan self service, saya tetap gagal menyukai makanan rasa asam basi ini. Padahal topping-toppingnya saya suka.

Fenomena 1 Film 2012

Manakala ada air laut atau tsunami yang membanjiri bagian dunia tertinggi, yaitu Pegunungan Himalaya di Tibet, apakah ini mengindikasikan sesuatu? Tentu saja ini berarti akhir dari kehidupan atau kiamat. Kalau dataran tertinggi saja sudah tergenangi air berton-ton banyaknya, bagaimana dengan daerah terendah? Tentu saja Tibet tenggelam. Belum lagi kalau malapetaka ini juga terjadi di belahan dunia lainnya. Tamat sudah kehidupan manusia. Tenggelam bersama kisah-kisah kehidupannya yang telah lampau. Tenggelamnya Pegunungan Himalaya adalah satu cuplikan dari resensi Film 2012 yang ternyata cukup heboh saat nampang di layar bioskop. Menyedot penonton itu sudah pasti, tapi yang lucu film ini menuang suara kontra, terutama dari pihak MUI Kab Malang. Mereka melarang masyarakat menonton film 2012 dan menghimbau muslim untuk tidak mempercayai gambaran kiamat di film itu. Jadi, intinya mereka bilang film itu menyesatkan karena tidak ada satupun yang bisa menentukan hari itu, kecuali sang pencipta