anunya..

Sebelum pulang kantor, g sempetin cek blogger sambil dengerin musik dari channel fashion TV. Gak, gak ditonton acaranya alesannya gak demen. Jadi mata g tetep konsen ke komputer. Karena udah beres, g siap cabut. Pas mau matiin tipi, loh, loh! kok ada penti kemana-mana gitu di tipi? Ow, ternyata lagi ada fashion show underwear laki-laki. Idiih..penti sama anunya kemana-mana! Gak aneh sih, emang kalo fashion show kalo bisa model-modelnya cuma pake baju yang lagi dipamerin. Tapi kalo penti sama anunya bisa kemana-mana, lah..yang dipamerin apa dong?

Hahaha, ternyata emang underwear tahun 2004 rada-rada transparan. Eits, bagian anunya emang gak tembus pandang, ketutup sih.. cuman kok mau meledak gitu, alias nonjol banget! sereem...

Tapi g setuju banget bagian anunya ditutupi. Soalnya menurut g bagian terjelek dari cowok itu adalah anunya. Jangan mikir porno dulu tapi coba cowok sama cewek naked berbodi keren dijejerin. G rasa g lebih bisa menikmati keindahan body cewek daripada cowok. Abis anunya itu bikin jelek dan harus dicover! paper bag pliss!...

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Pesan

Aku menerima pesanmu. Pesan yang kau sampaikan hingga berlembar-lembar. Pesan yang coba kau utarakan sejak dulu hingga kini. Kumpulan kata juga ucapan yang penuh keindahan juga rasa getir. Maafkan aku yang tak peka dan luput menerima pesanmu. Maafkan aku yang keliru mengartikan pesanmu. Maafkan aku karena lalai membaca maksudmu. Kini kumengerti setiap kata dalam pesanmu. Kuterima dengan jelas dan terang. Mereka punya arti dan makna satu. Yang hingga hari berakhir, aku tetap tak kuasa untuk menghadapi pesanmu.
Read more

Biarkan

Bila asa itu telah hilang, biarlah ia tak ditemukan. Biarkan ia pergi untuk tak kembali. Biarkan ia pudar dan meredup di tengah keheningan. Biarkan ia terkunci rapat dalam kotak pandora. Sampai ia kembali merekah bak kelopak bunga. Sampai ia menemukan jalannya usai tersesat. Sampai sinarnya kembali berpendar menyambut pagi. Aku akan selalu menunggunya.
Read more

Cinta

Rembulan, aku ingin bercerita tentang cinta. Lihatlah kau ke bawah. Ada hamparan sinar yang menyala dari ratusan sumbu lilin. Cahayanya tak kalah terang darimu. Menerangi malam ini. Menyinari setiap jiwa yang hadir malam itu, begitu pula jiwaku. Rembulan, aku ingin kau tahu tentang cinta. Kaulah saksi kasih yang mekar di tengah gulita malam ini. Ketika sunyi seharusnya datang, deru cinta sebaliknya hadir bergemuruh. Melodi indah mengusung nyanyian bagi Nusantara yang bersatu dibawah kepakan sayap gagah Garuda. Rembulan, rasakanlah gaduhnya cinta ini. Dipersembahkan untuk ibu pertiwi. Negeri tempat kami berpijak, tanpa kuasa memilih warna kulit, tanpa bisa memilih suatu bangsa. Dibawahmu, kami adalah satu. Dengan saksimu, kami berpijak di tanah yang satu. Kami Indonesia
Read more