freaky girlfriends
"well, begitu teman2 gue, ajaib, tapi menyenangkan. dunia mereka luas seolah tanpa batas, itu yg membuat gue seneng gaul sama anak2 seperti itu. mereka semua memiliki abstraksi tentang hidup cukup beragam dan menurut gue cukup berwarna"
ketebaklah siapa yang ngomongnya bak berpuitis dan gak cukup cuma se-patah, dua patah kata dalam menjelaskan sesuatu. begitu juga komentarnya tentang temen-temen perempuannya yang kebanyakan g anggep too freaky. kalau 2 teman sebelumnya memang punya "dunia yang luas seolah tanpa batas", yang buat g kelampau tanpa batas, sekarang giliran seorang teman lainnya yang ternyata punya kehidupan yang cukup ajaib. awalnya berjilbab, trus dibuka, abis itu ngajak mabuk-mabukan, berakhir jadi atheis, lalu pacaran sama bule, menikahi si bule, dan akhirnya cerai. cukup aneh ya? apa enggak? apa "kacamata" g aja yang gak beres?
jangan-jangan masalahnya memang di g. mungkin g terlalu polos mengartikan hidup "normal" yang mungkin gak bisa dibilang normal atau waaay.. of normal. atau jangan-jangan there is no normal. apa g tidak memiliki abstraksi tentang hidup yang beragam dan berwarna itu, alias hidup g garing, dan ini yang g sebut normal?
atau sebaliknya, bisa saja hidup g luas, tanpa batas, beragam dan berwarna tapi g terlalu asik menikmatinya sendiri? jangan-jangan karena alasan ini loe kemudian memutuskan berteman dengan g. gimana pun juga loe sering nyebut g anak autis dan dengan bangganya g mengiyakan.
ya olooh...am one of your freaky friends.
ketebaklah siapa yang ngomongnya bak berpuitis dan gak cukup cuma se-patah, dua patah kata dalam menjelaskan sesuatu. begitu juga komentarnya tentang temen-temen perempuannya yang kebanyakan g anggep too freaky. kalau 2 teman sebelumnya memang punya "dunia yang luas seolah tanpa batas", yang buat g kelampau tanpa batas, sekarang giliran seorang teman lainnya yang ternyata punya kehidupan yang cukup ajaib. awalnya berjilbab, trus dibuka, abis itu ngajak mabuk-mabukan, berakhir jadi atheis, lalu pacaran sama bule, menikahi si bule, dan akhirnya cerai. cukup aneh ya? apa enggak? apa "kacamata" g aja yang gak beres?
jangan-jangan masalahnya memang di g. mungkin g terlalu polos mengartikan hidup "normal" yang mungkin gak bisa dibilang normal atau waaay.. of normal. atau jangan-jangan there is no normal. apa g tidak memiliki abstraksi tentang hidup yang beragam dan berwarna itu, alias hidup g garing, dan ini yang g sebut normal?
atau sebaliknya, bisa saja hidup g luas, tanpa batas, beragam dan berwarna tapi g terlalu asik menikmatinya sendiri? jangan-jangan karena alasan ini loe kemudian memutuskan berteman dengan g. gimana pun juga loe sering nyebut g anak autis dan dengan bangganya g mengiyakan.
ya olooh...am one of your freaky friends.
Comments