antara sepatu dan bosenan

berhubung sol salah satu sepatu pantofel coklat g agak menganga (dan g terlalu males membawanya ke tukang sepatu untuk diperbaiki), g memutuskan untuk membeli sepatu baru. apalagi koleksi sepatu g hanya tiga(3 itu gak banyak loo dibandingin cewe2 lain yang doyan mengoleksi sepatu..); si pantofel menganga itu, boots eiger, dan sepatu manis merk bucheri dari jaman jebot.
berangkatlah g ke pasaraya yang punya lantai khusus sepatu cewe. segala merk ada disana dan dari semuanya g memilih mondar mandir di counter hush puppies, clark, dan kickers. kenapa 3 counter itu? karena mereka yang menjual sepatu model pantofel (berhubung g lagi mencari sepatu model rada formal). dari 3 merk tersebut g kesampingkan si kickers karena ternyata modelnya rada aneh. dia lebih mirip sepatu aladin karena bagian depannya mancung. jadi, g harus berusaha memilih dari 2 model terakhir .
tapi kenapa harganya mahal2 dan tidak sesuai budget g ya? "out of budget ni!," kata g sedikit kesal. ada apa sih dengan harga2 sepatu sekarang? apa mereka memanteg semua harga sepatu rp 499 ribu? memangnya 499 itu angka keramat ya buat si produsen dan mengira angka itu bisa membius si pembeli dan sepatu pun laku terjual? (hihihi apa siih..). tapi g masih setia bolak balik di 2 counter itu, mencoba, dan berusaha menetapkan pilihan dari 2 sepatu itu.
"duh, kok belum sreg ya..," pikir g.
sedikit kesal karena juga keberatan mengeluarkan uang sebanyak itu untuk sepasang sepatu (iyalah sepasang, masa' beli satu doang), akhirnya g naik ke lantai atas, tepatnya ke sport center. waaah.. g langsung tergiur dengan sepatu2 kets merk papan atas; ada nike, adidas, reebok, dan ada puma. g pun berusaha memaksakan diri untuk membeli sepatu kets berhubung g sudah sedikit boring dengan model Hp dan Clrk yang itu2 saja dan juga kesal dengan ketidakcocokan harga .
"tapi bentuk2nya kok gini2 aja ya..," kata g dalam hati setelah melihat-lihat model kets2 bermerk tadi. akhirnya g memutuskan cabut dari pasaraya.
hunting sepatu pun berlanjut ke pim. g datangi counter yang itu2 lagi, HP dan CLK, berharap ada sedikit discount yang bisa melegakan dompet g (setidaknya g dapat harga murah meskipun modelnya masih sama). emang dasar apes, harganya gak ada bedanya, masih angka yang itu2 juga. perasaan bingung ato tiba2 jadi males beli sepatu campur aduk jadi satu. biasanya dalam keadaan terpaksa ini, g bisa memilih sepatu asal untuk g beli. akhirnya perhatian g beralih lagi (out of focus kalo dalam bahasa g..), kali ini ke sepatu puma berwarna biru dongker. model memang kets, tapi harganya ternyata cocok dengan isi kantong.
"yah, bolehlah, daripada gak ada," kata g sedikit terpaksa.
"maaf mbak, nomor 38 nya tidak ada. ini model laki-laki sih, kalo yang nomor kecil biasanya yang model..." suara si pramuniaga lama kelamaan jadi samar2 karena g, yang sudah males dan gak tertarik dengan tawarannya, melenggang dengan perasaan semakin jengkel.
akhirnya dengan bekal kaki pegal2, capek dan kesal, g meninggalkan pim tanpa membeli satupun sepatu.
"jangan2 sifat bosenan g tambah parah nih," pikir g dalam perjalanan pulang.

Comments

Popular posts from this blog

Pesan

Biarkan

Cinta