traveling book

Dimana pun kita berada, pertemanan seharusnya tanpa batas wilayah. Begitu pun dengan monyeters yang formasinya berantakan karena beberapa anggotanya harus jauh dari markas besar, yaitu Jakarta. Oleh karena itu ide untuk membuat sebuah traveling book cukup cemerlang untuk direalisasikan. Setidaknya traveling book bisa menjadi media bagi monyeters untuk sharing apa saja setelah kita jarang (tidak bisa) bertemu langsung.

Karena sebagian besar anggota monyeters setuju dengan ide traveling book ini, berarti disepakati traveling book menjadi hasil suara bulat. Salah satu peraturan traveling book adalah melibatkan setiap monyeters untuk ikut mengisi traveling book. Monyeters bebas menulis apa saja di traveling book. Hanya satu peraturan yang mutlak dan tidak bisa diganggu gugat: menulis harus dengan pulpen tinta HITAM (hehehe, g puyeng euy kalo warna lainnya..).

Setelah Palangkaraya, traveling book kini berada di Jakarta dan sebentar lagi akan singgah di Bali. Tujuan terjauh traveling book adalah Finlandia, tempat tinggal salah satu monyeters. Meskipun ada kekhawatiran sesampainya di Finlandia traveling book bakal diisi hanya dengan icon smiley lagi nyengir atau beberapa kata "hehehe", kita terpaksa mengambil resiko ini karena dia adalah seorang monyeters.

Comments

Anonymous said…
emang harus pake pulpen item ya?
Neko said…
harus tauk, itu warna alami dan gak bikin pusing. awas loe pake warna laen!
Anonymous said…
uhmmm, btw yang sekarang di bali sapa ya?
yikes, ketinggalan berita banget si gue :((
Neko said…
akhirnyaaa..she speaks!!! :D
klo gitu kapan mau diupdate nii? asal jangan jadi macan doong, kan ngeri..;P
Anonymous said…
kemarin kirim TB ke palangka pake nama nina apa dori lagi?

Popular posts from this blog

mari gemukkan badan

Masa lalu, kenangan, dan sejarah

sandiwara Tuhan