lady in the water
sebagai penggemar m. night syamalan g sangat menantikan lady in the water dengan ekspektasi tinggi bahwa film terbarunya ini bakal menjadi sebuah masterpiece seperti film2 sebelumnya. satu hal mengenai karya2 syamalan bahwa ada kejutan tersendiri buat penontonnya. ini terbukti dengan penipuan luar biasa di sixth sense dan the village. the sign dan unbreakable juga gak kalah serunya. tapi betapa besar g mengagumi sutradara india gila ini, g harus jujur bahwa g sama sekali tidak menikmati film teranyarnya. sepertinya syamalan sedang mengikuti egonya dengan membuat sebuah film yang hanya bisa dinikmatinya sendiri (dan kedua anaknya).
film ini memang sebuah dongeng yang dibuat berdasarkan dongeng sebelum tidur yang biasa ia ceritakan ke anak2nya. sah2 saja memang. hanya sekarang dengan memfilmkan dongengnya itu, berarti dia tidak lagi mendongeng untuk kedua anaknya, tapi juga ke penonton di seluruh dunia. dan di saat memutuskan membuat film untuk dunia, berarti film itu milik dunia yang harus dinikmati bersama, bukan begitu? jadi meskipun sebuah dongeng, g tetap sangat mengharapkan di tengah2 film syamalan tetap memasukkan kejutan2 yang menjadi ciri khasnya sehingga film ini tidak selamanya pure dongeng semata. tapi ternyata keinginan g tidak terkabul dan film ini benar2 berjalan bak cerita dongeng sebelum tidur. terbukti penonton di sebelah g sampai tertidur. ngorok pula, haha.. dan g yakin bukan karena menikmati cerita dongengnya tapi karena kebosanan.
meskipun kecewa, g masih tetap kagum dengan bocah gendeng ini. satu hal, g anggap dia adalah sutradara yang konsisten dengan mengambil cerita2 filmnya dari sebagian pengalaman hidupnya. selain lady in the water, sebagai orang yang mempunyai hubungan dengan "dunia lain", g yakin cerita film2 sebelumnya terinspirasi dari kisah hidupnya.
film ini memang sebuah dongeng yang dibuat berdasarkan dongeng sebelum tidur yang biasa ia ceritakan ke anak2nya. sah2 saja memang. hanya sekarang dengan memfilmkan dongengnya itu, berarti dia tidak lagi mendongeng untuk kedua anaknya, tapi juga ke penonton di seluruh dunia. dan di saat memutuskan membuat film untuk dunia, berarti film itu milik dunia yang harus dinikmati bersama, bukan begitu? jadi meskipun sebuah dongeng, g tetap sangat mengharapkan di tengah2 film syamalan tetap memasukkan kejutan2 yang menjadi ciri khasnya sehingga film ini tidak selamanya pure dongeng semata. tapi ternyata keinginan g tidak terkabul dan film ini benar2 berjalan bak cerita dongeng sebelum tidur. terbukti penonton di sebelah g sampai tertidur. ngorok pula, haha.. dan g yakin bukan karena menikmati cerita dongengnya tapi karena kebosanan.
meskipun kecewa, g masih tetap kagum dengan bocah gendeng ini. satu hal, g anggap dia adalah sutradara yang konsisten dengan mengambil cerita2 filmnya dari sebagian pengalaman hidupnya. selain lady in the water, sebagai orang yang mempunyai hubungan dengan "dunia lain", g yakin cerita film2 sebelumnya terinspirasi dari kisah hidupnya.
Comments