medley

sabtu sore. tiada teman menanti. ada janji namun tak kunjung datang. akhirnya kulangkahkah empat roda mobilku menuju bioskop terdekat. hasratku menggebu-gebu ingin melihat layar lebar produksi negeri sendiri ini. siang itu sudah 2 kali sepenggal tayangan film itu menggodaku dan pelan-pelan membiusku untuk menjadi saksi adegan keseluruhannya. apalagi sore itu aku disuguhi oleh soundtracknya yang dimainkan berulang-ulang di komputer. jadilah menjelang sore itu, aku bergegas mandi, berpakaian seadanya, lalu cabut seketika. tak lupa seluruh ponsel kumasukkan ke dalam tas kecilku, berharap ada seseorang yang sudi menemani sore sendiriku. namun sampai di depan loket, tak ada deringan telepon. bahkan secuil sms pun tak sudi untuk mampir. ya sudah, "1 tiket mbak," kataku pada si penunggu loket.

medley adalah tontonanku sore itu. sebuah film yang bercerita tentang kehidupan pernikahan yang menjadi sebuah penyesalan. si peran utama adalah kakak senior waktu kuliah dulu. bukan karena alasan naksir atau apapun juga (meski dia lucu hihihi..), hanya murni ingin melihat kepiawaiannya bermain film setelah sukses menciptakan lagu2 untuk grup musiknya. apalagi film ini juga tidak bernuansa hantu, setan, tuyul, pocong, suster ngesot, atau mahluk halus lainnya yang sedang hip jadi cerita layar lebar indonesia. sekalian saja ada layar lebar hidayah!

satu hal yang aku sadari di tengah film, bahwa cerita layar lebar ini tidak murni hasil kerja otak sang sutradara. aku "mengenali" alur ceritanya. jika saat itu aku sedang bertaruh, aku berani melayangkan uangku di meja judi dan dengan lantang mengatakan, "aku tahu akhir cerita film ini!" ya. aku mengenali seluk beluk dan tidak asing lagi dengan cerita medley, meski sedikit diberi tambalan kisah yang sedikit berbeda. diam-diam aku menyesali si sutradara atau siapalah yang melakukan copy-paste film yang dimainkan oleh nicholas cage dan tea leoni (yang menurutku versi aslinya) ke dalam medley. meski tidak semua ceritanya sama, tapi tetap saja keasliannya terlihat kental. sedikit mengecewakan, tapi aku tetap terhibur. ternyata si kakak senior tidak jelek-jelek amat berakting. aku pun semakin terhibur dengan lantunan soundtrack film itu yang memang sedang enak-enaknya. mumpung belum keseringan dengarnya.

Comments

Anonymous said…
jadi aslinya film apa niiiih?

trus2 kok ga ngajak2 sih mo nonton???
hehehe sbetulnya ngajakpun pasti gw ga bisa... secara tepar sukses di akhir minggu kelabu kmaren... sial!!!
Neko said…
ada apa ni? kok minggu kelabuuu?..

Popular posts from this blog

mari gemukkan badan

Masa lalu, kenangan, dan sejarah

sandiwara Tuhan