kenapa, Tuhan?

Tuhan, kenapa Kau ambil ucil begitu cepat? tidak tahukah Kau bahwa aku sangat merindukannya? Tidak sadarkah Kau bahwa aku rindu bermain dengannya? bahwa aku mengharapkannya untuk bisa pulang ke tempat yang pernah ia sebut rumah? apa yang salah dengannya Tuhan? ia hanya salah satu dari sejuta mahluk yang datang di rumah kami, di hatiku. tak tergerakkah hati mereka melihat kelucuannya? apa yang salah Tuhan?

Tuhan, sayangkah mereka pada ucil? tak tergerakkah hati mereka melihat gerak gerik polosnya? lalu mengapa mereka tega mengusirnya dan melepasnya di lahan yang asing baginya? sebegitu berharganya kah rumah kami sehingga kaki kotor mungilnya tak lagi boleh menginjakkan rumah kami? sadarkah mereka hikmah besar dibalik kehadirannya? betapa senyum ini tak pernah lepas sejak kehadirannya. betapa hati ini selalu berseri saat bersamanya.

Tuhan, sayangkah mereka padaku? pernahkah mereka menganggap cinta tulusku pada sahabat2 kecil ini sudah sedemikian besarnya? tahukah mereka? tapi mengapa mereka masih enggan bertanya? mengapa mereka lebih mengagungkan ego mereka?

Tuhan, mengapa Kau memanggil ucil begitu cepat? apakah ucil terlalu mulia untukku? apakah aku tidak pantas membahagiakannya? lihatkah Kau pada air mataku yang tak juga mengering? sejak saat itu, hariku tak pernah kulalui tanpa menangis.

Tuhan, sayangkah Kau padaku? lalu mengapa tidak Kau biarkan aku bermain bersama sahabat2 kecilku? mengapa Kau renggut kebahagiaanku? adakah hikmah besar di balik semua ini Tuhan? yang ku tahu hanya kesedihan dan kehampaan semata. hanya rasa sakit yang mengisi ruang di dada. tidak ada lagi senyum maupun tawa. seandainya memang ada arti yang lebih besar dari semua ini, seandainya kepergian ucil memberikan arti lain selain rasa sedih yang begitu menyengat, tolong beri tahu aku Tuhan. tolong beritahu jawabannya, karena aku begitu merindukan sahabat kecilku...

Comments

Popular posts from this blog

Pesan

Biarkan

Cinta