osama, si bocah perempuan

belum hilang pesonaku terhadap afghanistan, kali ini aku meng-ubek2 laci berisi koleksi dvdku. seingatku aku memilikinya. ya. sebuah film yang bercerita tentang perjuangan seorang gadis berusia 12 tahun yang terpaksa menyamar sebagai bocah laki2 karena terjepit masalah ekonomi. saat itu masa perang saudara. saat dimana taliban sedang berkuasa. pria dan perempuan sedang sama2 berperang. mengalami kesusahan. namun siapa sangka perempuan lebih dibuat sengsara oleh kondisi perang ini.

judul film ini osama. seklias judul mengingatkan pada osama bin laden, tapi isi film tidak berhubungan sama sekali dengan si pendiri al qaeda, organisasi para mantan pejuang mujadhidin ini. osama adalah nama anak perempuan itu setelah mentransformasikan dirinya menjadi anak laki2. ia mencukur pendek rambutnya, berpakain pirhan-tumban yang merupakan pakaian muslim di afghan, dan harus menanggalkan sepatu perempuannya. sekilas, ia memang mirip anak laki2. anak laki2 yang manis tepatnya. dibalik penyamarannya inilah yang menjadi inti cerita yang ingin disampaikan film osama.

masih ingat posting terakhirku, aku menulis bahwa perempuan dilarang sekolah dan bekerja? ternyata keadaannya lebih gawat. perempuan juga tidak diperbolehkan keluar tanpa suaminya. lalu pertanyaan muncul, bagaimana nasib perempuan yang kehilangan suaminya karena meninggal akibat berperang melawan tentara soviet, penjajah afghanistan? belum lagi mati oleh taliban? osama pun menjawab kegalauan ibunya, yang putus asa tak dapat keluar rumah tanpa was2, apalagi bekerja tanpa suaminya yang telah tiada. dibalik kerja kerasnya, ketaatan pada orangtuanya, ke-hati2annya menyembunyikan identitas aslinya, tetap saja nasib osama berakhir perih.

film ini juga menggambarkan munculnya gerakan perempuan afghani yang memprotes, berjuang mendapatkan pekerjaan. namun aksi mereka selalu digagalkan oleh semburan air dari selang yang dilontarkan para talib. pada akhirnya para perempuan ini harus memutar otak agar mereka dapat hidup di tengah kekacauan rezim taliban.

film osama mungkin sedikit memberikan gambaran tentang kehidupan kaum perempuan di masa rezim taliban. kacaunya kehidupan para perempuan lainnya adalah perkawinan paksa untuk anak2 perempuan, terkadang semuda 11 tahun. ini juga digambarkan di pengujung film osama. sungguh osama bukan sebuah film yang menghibur. menyayat hati lebih tepat untuk menggambarkan setiap perasaan yang menonton film ini. minimal itulah perasaanku.

Comments

Popular posts from this blog

Pesan

Biarkan

Cinta