dua dunia

bagaimana rasanya hidup di dua dunia. tanya saya maka saya akan menceritakannya. saya hidup di dua dunia. benar, dua dunia. bukan satu dunia seperti orang pada umumnya. pertama saya akan menceritakan kehidupan saya di dunia yang kedua.

dunia kedua yang saya tinggali tengah meriah. mengapa? karena mayoritas umat islam sedang merayakan kemenangan setelah sebulan berpuasa. esok hari, umat islam akan melangsungkan hari idul fitri. maka malam ini mereka merayakannya dengan mengumandangkan takbir dari speaker di masjid2 maupun di jalan2 dengan arak2an kendaraan. petasan juga meledak-ledak meluapkan warna warni meriah. suara bedug2 yang ditabuh juga bagaikan irama yang mengantarkan menuju lebaran esok hari.

di rumah, saya dan keluarga kedatangan keluarga besar kakak tertua dengan dua anaknya yang tak pernah diam. malam ini saja, mereka sudah membuat rumah seperti kapal pecah dengan makanan berserakan dimana-mana. tingkah mereka juga menambah suasana ramai di rumah. suasana benar2 tambah meriah di malam takbiran ini.

di dunia kedua ini saya juga berusaha gembira karena hari kemenangan telah tiba. saya berusaha senang dengan kedatangan mantan bibi yang tiba2 muncul di rumah karena ingin membantu ibu yang ditinggal mudik pembantu. saya ikut larut dalam suasana meriah saat bapak menyetel musik2 kesukaannya lewat laptop adik yang penuh koleksi musik2 jadul. dan ketika seorang ponakan saya memberi saya hadiah boneka, tentu saya memperlihatkan senyum lebar saya karena kemurahan hatinya.

begitulah hidup saya di dunia kedua. sebaliknya kehidupan dunia pertama saya tak terlalu bagus. saya rasakan itu saat saya sendirian di dalam kamar. saya mengingatnya. saya merindukannya. dan saya....... oops, saya tak ingin bicara tentang kesedihan terlalu jauh. bagaimana pun saat ini kita tengah merayakan sebuah kemenangan.


minal aidin wal faidzin
selamat HARI RAYA IDUL FITRI 1429H .

Comments

Popular posts from this blog

Pesan

Biarkan

Cinta