Sakramen Pernikahan

Tidak biasanya saya pergi ke pernikahan. Dengan alasan tidak adanya kostum yang cocok untuk ritual pesta, membuat saya seringkali berkelit untuk tidak menghadiri pesta pernikahan. Belum lagi aksesoris tambahannya seperti sepatu, gelang, kalung, dan kadang anting-anting yang betul-betul tidak saya punya.

Lantas, kenapa kemarin saya begitu nekat datang ke pernikahan seorang teman? Bukan karena akhirnya saya menemukan baju yang pas, karena toh ternyata saya masih berniat meminjam baju seorang kawan. Saya datang karena ingin melihat ritual sakramen pernikahan di gereja yang seumur-umur belum pernah saya lihat. Kebetulan pernikahan seorang teman di sebuah gereja di Jakarta Selatan kemarin menjawab keingintahuan saya tentang ritual sakramen pernikahan.

Proses sakramen pernikahan ternyata sebuah ritual yang panjang dan sarat dengan doa dan bernyanyi. Dimulai saat pasangan pengantin masuk ke dalam gereja diiringi keluarga masing-masing pengantin. Di depan pengantin dua anak altar memimpin rombongan masuk ke gereja. Saya dan beberapa kawan sengaja duduk di tiga bangku dari depan. Supaya pemandangannya lebih jelas dan saya puas jadi penonton.

Setelah para pengantin duduk di depan berhadapan dengan pastur, buntut proses sakramen tidak jauh-jauh dari aktivitas duduk, berdiri, sujud, dan bernyanyi. Dan itu dilakukan berulang-ulang. Pastur yang berkotbah tentang baiknya menjalin bahtera rumah tangga, tamu berdiri untuk berdoa, duduk lagi dengar kotbah, rombongan koor bernyanyi, tamu berdiri, duduk, berdiri, duduk, bersujud, koor bernyanyi, duduk, berdiri, bersujud, dan begitu seterusnya. Sampai waktunya para mempelai berucap janji di depan pastur dengan latar belakang salib raksasa dengan yesus tentu saja terpaku disana. Mereka bertukar cincin, bersujud di depan salib, berdoa pada bunda maria, dan makan roti beraroma anggur.

Adegan terakhir sebelum pengantin kabur dari gereja adalah saya dan kawan-kawan beramai-ramai mengabadikan foto bersama kedua pengantin. Agar dicatat, yang ini tentu saja tidak termasuk dalam ritual sakramen pernikahah, hehehe..

happy married kawan!..

Comments

sangibu said…
maaf ya ol...gw janjiin baju...tapi ternyata batal hihihi...secara kebanyakan punya gw gak ada tangannya...ntar masuk angin hihihi

makanya...mule sekarang tuh mulai dikumpulin baju2 simpel buat kondangan...mulai beli anting-anting...hahaha
Neko said…
buat ke kondangan siapa lagi ya? emang mau ada yang merit dalam waktu dekat ya? loe kenal seseorang yang mau merit deket2 ini ci? hihihihi...
sangibu said…
ada, si Vina tuuuh....

*muka tanpa dosa*

Popular posts from this blog

mari gemukkan badan

Masa lalu, kenangan, dan sejarah

sandiwara Tuhan