my woman in red

Sudahkah saya mengenalkan dia padamu? Dia yang sudah berbulan-bulan bersama saya.

Belum juga saya perkenalkan? Menyebut namanya saja tidak? Ohya?

Begini. Setengah tahun yang lalu. Itulah waktu kami bertemu. Di tengah rasa khawatir, dihantui rasa takut, diserbu rasa penasaran, dan dengan modal nekat yang membludak. Saya memutuskan bertemu dengannya. Saya ingat sebuah film. Woman in red. Dia dibalut gaun merah. Cantik sekali. Namanya begitu lantang. Sebuah goresan nama yang begitu menantang di gaun merahnya.

Lalu lekukan tubuhnya. Duh, aduhainya.. Memesona setiap yang memandang. Tubuh yang sempurna dan menggoda setiap mata yang memandang. Terkadang matanya berkedip seperti penggoda di malam hari. Saya dibuat malu. Tapi itu dulu, saat baru mengenalnya.

Tapi kini, saya telah mengenalnya. Sekarang saya yang pegang kendali. Dia tunduk pada saya, meski bukan berarti dia budak saya. Saya menjadi dominan, meski bukan berarti membuatnya bertekuk lutut.

Tapi ada saat-saat ia mengambil semua kendali. Membuat saya pasrah dan membiarkan ia memegang kemudi. Terutama saat malam hari, ketika hujan turun. Ketika saya pasrah dan merelakan saya berintimasi dengannya.

Saya harap kamu cukup mengenalnya sekarang.

*this one for you maxx..







Comments

Popular posts from this blog

Pesan

Biarkan

Cinta