tarung
Aku adalah ombak yang terombang ambing dihempas naga laut. Raja rimba lautan itu bikin aku terhuyung-huyung. Pandanganku dikepung oleh tinta hitam raksasa yang semakin beriak dan memusingkan akibat ulahnya. Tanpa sadar aku tersedot ke dalam pusaran kuasanya seakan aku terpenjara. Karang-karang kokoh abdi si raja rimba betul-betul tak memihakku. Mereka memantulku tanpa belas kasih seakan aku musuh bebuyutannya. Sebentar lagi pasti aku jatuh tersungkur. Dan dermaga yang kusasar belum lagi menampakkan wajahnya.
Tiba-tiba ekor raksasa si raja rimba laut itu menghentak-hentak tak keruan. Menebas angin hingga menggemakan suara memekikkan. Penuh rahasia tapi pilu. Seperti memberontak dan bertarung tapi bukan padaku. Entah apa.
“Apakah aku musuhmu?” “Karena itukah ku kau penjara?” “Marahkah kau padaku?”
Sejuta pertanyaan mendesak dan pecah di angkasa. Bertaburan bagai pecahan kristal yang kini menyatu dengan awan merah marun. Dan lautan masih memantulkan pertikaian yang tiada henti...
Tiba-tiba ekor raksasa si raja rimba laut itu menghentak-hentak tak keruan. Menebas angin hingga menggemakan suara memekikkan. Penuh rahasia tapi pilu. Seperti memberontak dan bertarung tapi bukan padaku. Entah apa.
“Apakah aku musuhmu?” “Karena itukah ku kau penjara?” “Marahkah kau padaku?”
Sejuta pertanyaan mendesak dan pecah di angkasa. Bertaburan bagai pecahan kristal yang kini menyatu dengan awan merah marun. Dan lautan masih memantulkan pertikaian yang tiada henti...
Comments