Guratan Warna

Sepertinya matahari sedang tersenyum padaku. Serumpun ilalang juga sedang menghiburku dengan goyangan tertiup angin. Tak satu titik hujan menodai bahagiaku. Gerimis pun minggir. Seakan alam tak membukakan gerbang bagi para pengacau perusak hidupku.

Pelangiku. Akhirnya kau hadir mewarnai panorama hidupku. Lama sudah mendung merenggut setiap napas hidupku. Perlahan, kau buka lembar demi lembar hariku yang dulu penuh hujan tangis.

Kau muncul menyembul di balik awan. Warnamu begitu memesona. Melukis kekosongan jiwaku yang tlah lama menjelma jadi lautan angkasa. Luas dan sepi.

Pelangiku. Warnamu pudarkan awan yang pucat. Menembus bumi dan seketika menghujam jiwaku. Kau lukis hariku menjadi sebuah petualangan penuh teka teki. Seru sekaligus memusingkan. Menjebak tapi mengasikkan.

Kau tahu rasanya berkelana dengan roller coster?
Pernah dengar orkestra jangkrik di malam hari?
Tahu rasa marihuana?
Atau pernah melihat siluet sunset?

Begitulah dirimu padaku. Kau serukan duniaku. Kau merdukan setiap langkah waktuku. Kau buat aku mabuk dengan pesonamu. Kau adalah guratan warna yang membuat segalanya menjadi indah..





Comments

Zoe said…
Its amazing how you can dance beautifully just with simple words. Efffortless.. just like how you've changed my life,..
Anonymous said…
ini cocoknya ada pohon/tiang listrik, hujan deras pisan, trus muncullah sepasang tokoh kita, menari-nari sambil basah kuyup... lama2 nongol matahari, lalu pelangi, lalu sepasang tokoh kita di close-up. ngapain tuhhh? tanya sama rumput yang terinjak-injak ah...

Popular posts from this blog

mari gemukkan badan

Masa lalu, kenangan, dan sejarah

sandiwara Tuhan