Rindu
Aku rapuh. Aku jatuh. Aku hancur. Seakan tubuhku menjadi ringan lalu ambruk. Jiwaku mendadak kosong. Mimpi buruk yang dulu pernah berkecamuk dalam pikiranku telah menjadi nyata. Bahagiaku seketika sirna dan buyar. Ia telah direnggut dariku.
Perjalanan ini akhirnya tiba. Dan dalam langkah sepiku, aku menetaskan kata-kata yang biasanya kuucapkan padanya dalam secarik kertas. Seperti air bah, perasaanku tak bisa terbendung. Kuselipkan beribu kata rindu padanya meski lembaran hari belum juga berganti. Meskipun bayangnya masih terpampang jelas saat kupejamkan mata.
Kertas kosong itu kini penuh dengan pesanku padanya. Ia pun telah ternoda meninggalkan bercak air mata. Dari balik jendela, sekumpulan awan melihatku tak mampu membendung tangis. Aku sudah rindu padanya..
Perjalanan ini akhirnya tiba. Dan dalam langkah sepiku, aku menetaskan kata-kata yang biasanya kuucapkan padanya dalam secarik kertas. Seperti air bah, perasaanku tak bisa terbendung. Kuselipkan beribu kata rindu padanya meski lembaran hari belum juga berganti. Meskipun bayangnya masih terpampang jelas saat kupejamkan mata.
Kertas kosong itu kini penuh dengan pesanku padanya. Ia pun telah ternoda meninggalkan bercak air mata. Dari balik jendela, sekumpulan awan melihatku tak mampu membendung tangis. Aku sudah rindu padanya..
Comments