Basah Hujan

Saya ingat berjalan cepat menghindari rintik hujan. Belum deras, tapi saya sudah khawatir kebasahan. Tidak seperti mereka, saya menyadari itu. Jalan tetap dengan ritme yang sama. Cepat dan teratur. Seakan kaki mereka menempel di jalur rel yang lurus rata. Tidak ada yang berlari takut kuyup. Payung-payung juga belum dikibarkan. Sementara saya sudah sibuk cari tempat berteduh.

Apa karena saya takut basah? Atau saya alergi dengan hujan di negeri orang? Mereka seperti tidak menggubris langit yang mengguyur tubuh mereka. Tidak peduli jas kerja apik mereka bakal lusuh dan dandanan mentereng mereka mungkin luntur. Saya yang cuma berkemeja malah ribet mengurusi bagaimana saya tetap kering meski tampilin saya jauh dari glamour.

Sekarang sudah masuk musim hujan. Hujan sudah pasti akan rutin mengguyur kota ini. Dan setiap hari saya kemungkinan bakal akrab dengan basah dan becek. Seharusnya saya bukan lagi orang yang anti basah.

Comments

Popular posts from this blog

mari gemukkan badan

Masa lalu, kenangan, dan sejarah

sandiwara Tuhan