Budaya

Percaya tidak, berbudaya itu sebuah tantangan. Terbukti ketika saya diajak untuk melihat penampilan pembacaan puisi. Tantangannya adalah, tidak hanya saya harus mendengar, tapi saya juga tidak bisa kabur untuk menghindari pembawaan si pembaca puisi yang sungguh meresapi hasil karyanya.

Saya ingat, melewati latihan sandiwara sebuah sanggar. Malam itu sudah gelap, tapi bayangan mereka masih terlihat. Suaranya menggelegar merusak hening saat itu. Mereka sedang tertawa terbahak-bahak, yang tentu saja bagian dari latihannya. Yang buat saya, yang sulit berbudaya, yang susah mengapresiasi sebuah budaya, tentu sebuah pemandangan mengganggu. Saya melirik dan memberikan tatapan aneh pada sekumpulan orang itu.

Begitu juga malam itu. Tatapan saya biasa, padahal lebih dari itu. Ingin mengejek, tapi tak tega. Ingin berkomentar, tapi takut didengar. Jadilah saya hanya diam dan mengantuk.

Sungguh hidup berbudaya adalah sebuah tantangan. Atau saya dan puisi memang tidak bisa akur?

Comments

ich said…
"Ingin mengejek, tapi tak tega. Ingin berkomentar, tapi takut didengar. Jadilah saya hanya diam dan jatuh ngantuk."

hahaha padahal pasti dah gatel banget penyen nyela tuh :P

Popular posts from this blog

mari gemukkan badan

Masa lalu, kenangan, dan sejarah

sandiwara Tuhan