Kehilangan, Kesedihan, Kematian
Semua hal tentangnya tidak pernah membuat mudah. Kehilangan. Kesedihan. Kematian. Begitu banyak energi yang harus dikeluarkan untuk bisa memaklumi kondisi itu meski sesulit apapun kita memahaminya. Dan ketika keadaan tidak lebih mudah, ia datang tiba-tiba.
Saya tidak pernah pintar menghadapi kehilangan, kesedihan bahkan kematian. Yang saya tahu, semua itu selalu berujung pada tangisan. Meski sekali saya pernah ditinggal seseorang dan mata saya tetap kering. Tidak ada banjir air mata, sebaliknya saya hanya diam. Dan diam buat saya adalah yang terbaik saya lakukan untuk hadapi itu semua.
Katanya, semua akan kembali seperti semula. Tapi pernahkah terpikir berapa lama waktu untuk mengembalikan keadaan seperti sedia kala? Sulitnya membalikkan sesuatu ke keadaan yang sudah tidak sama.
Saya belum bisa. Kejadian hari ini membuktikan reaksi saya belum juga berubah. Bahwa semua ini tidak akan pernah mudah. Dan memahaminya adalah hal terakhir yang saya lakukan.
Buat kamu.
Percayalah, semua akan baik kembali.
Saya tidak pernah pintar menghadapi kehilangan, kesedihan bahkan kematian. Yang saya tahu, semua itu selalu berujung pada tangisan. Meski sekali saya pernah ditinggal seseorang dan mata saya tetap kering. Tidak ada banjir air mata, sebaliknya saya hanya diam. Dan diam buat saya adalah yang terbaik saya lakukan untuk hadapi itu semua.
Katanya, semua akan kembali seperti semula. Tapi pernahkah terpikir berapa lama waktu untuk mengembalikan keadaan seperti sedia kala? Sulitnya membalikkan sesuatu ke keadaan yang sudah tidak sama.
Saya belum bisa. Kejadian hari ini membuktikan reaksi saya belum juga berubah. Bahwa semua ini tidak akan pernah mudah. Dan memahaminya adalah hal terakhir yang saya lakukan.
Buat kamu.
Percayalah, semua akan baik kembali.
Comments