20.20
Saya baru saja menyudahi membaca 2 buku. Yang pertama berlatarbelakang negeri Pakistan, yang kedua negeri Cina. Dua negara berbeda budaya, punya kearifan lokal berbeda juga, tapi punya kesamaan cerita. Sama-sama kisah yang getir.
Saya selalu tertarik dengan kisah pilu. Tentang perang, tentang kematian, kisah kehilangan, banyak tangisan. Meski menangis tidak selalu identik dengan pilu. Toh saat bahagia, kita kadang menangis kan?
Buku ketiga mengisahkan suasana konflik di Gaza. Lagi-lagi kisah yang berujung kesedihan. Bahkan kengerian. Saya siap menitikkan air mata. Meski harapan saya endingnya cerita bahagia. Who knows?
Comments