Gurita Bising

Pemandangan hari ini: Lapangan luas terbentang. Puluhan tenda kerucut segitiga berwarna putih berjejer berbaris di pinggir lapangan. Formasinya melingkar yang sebagian besar mengeluarkan aroma harum semerbak. Itulah tenda makanan yang telah siap menyambut tamu dan menyajikan makanan. Wanginya macam2. Pertanda makanan yang dijual juga beragam.  


Di tengah lapangan teronggok besi-besi hitam yang menjulur ke atas. Seperti sulur gurita, besi-besi itu menguncup membentuk mahkota raja. Speaker-speaker besar menempel di sulur-sulur besi sang gurita, mengeluarkan suara musik yang nyaring dan bising. Suara nyaringnya mengundang semua tamu untuk melipir. Ayo berdendang katanya. Musik sudah berkumandang. DJ sudah stand by. Mata sang gurita memantulkan cahaya warna warni. Membuat suasana tambah meriah. 

 Perkenalkan, dialah panggung Festival Dance 'till Monday yang seharian menghibur tamu di Senayan. Tempat DJ berkutat mengoperasikan alat musiknya. Tempat artis menyanyikan lagu andalan mereka.

Ada makanan, ada musik, ada yang berdansa. Apa lagi yang kau butuh?


Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Pesan

Aku menerima pesanmu. Pesan yang kau sampaikan hingga berlembar-lembar. Pesan yang coba kau utarakan sejak dulu hingga kini. Kumpulan kata juga ucapan yang penuh keindahan juga rasa getir. Maafkan aku yang tak peka dan luput menerima pesanmu. Maafkan aku yang keliru mengartikan pesanmu. Maafkan aku karena lalai membaca maksudmu. Kini kumengerti setiap kata dalam pesanmu. Kuterima dengan jelas dan terang. Mereka punya arti dan makna satu. Yang hingga hari berakhir, aku tetap tak kuasa untuk menghadapi pesanmu.
Read more

Biarkan

Bila asa itu telah hilang, biarlah ia tak ditemukan. Biarkan ia pergi untuk tak kembali. Biarkan ia pudar dan meredup di tengah keheningan. Biarkan ia terkunci rapat dalam kotak pandora. Sampai ia kembali merekah bak kelopak bunga. Sampai ia menemukan jalannya usai tersesat. Sampai sinarnya kembali berpendar menyambut pagi. Aku akan selalu menunggunya.
Read more

Cinta

Rembulan, aku ingin bercerita tentang cinta. Lihatlah kau ke bawah. Ada hamparan sinar yang menyala dari ratusan sumbu lilin. Cahayanya tak kalah terang darimu. Menerangi malam ini. Menyinari setiap jiwa yang hadir malam itu, begitu pula jiwaku. Rembulan, aku ingin kau tahu tentang cinta. Kaulah saksi kasih yang mekar di tengah gulita malam ini. Ketika sunyi seharusnya datang, deru cinta sebaliknya hadir bergemuruh. Melodi indah mengusung nyanyian bagi Nusantara yang bersatu dibawah kepakan sayap gagah Garuda. Rembulan, rasakanlah gaduhnya cinta ini. Dipersembahkan untuk ibu pertiwi. Negeri tempat kami berpijak, tanpa kuasa memilih warna kulit, tanpa bisa memilih suatu bangsa. Dibawahmu, kami adalah satu. Dengan saksimu, kami berpijak di tanah yang satu. Kami Indonesia
Read more