Saat bersepeda

Ketika ku kayuh sepedaku, aku tahu apa yang kurasa. Debu-debu nakal menjadi ribuan intan di udara. Bagai serpihan bintang yang bebas melayang lalu menari-menari. Panas matahari yang menusuk kulitku kini membelaiku. Membuat kulitku bersinar terang.

Ketika roda sepedaku berputar, aku tahu apa yang terjadi. Angin bagaikan ribuan tangan yang mendorong sepedaku. Membuatkku melesat seperti pelari yang berlari tanpa kenal lelah. Sapuan angin sibuk menyibakkan rambutku yang bergelombang. Akupun ikut berjalan berlenggak lenggok.

Ketika ku kayuh sepedaku, aku melihat hal terindah. Ribuan daun pepohonan yang menjulang tinggi di atasku meneduhkanku. Matahari tersenyum dan kadang menghembuskan angin sepoinya. Dan saat malam tiba, bintang-bintang melihatku seraya berbisik mengucapkan selamat malam.

Saat ku bersepeda, aku tahu alam menjagaku. Mengusir hal-hal yang mengusikku. Karena di atas sepeda, semua keruwetan yang terjadi seakan sirna dan pudar.

 

Comments

Popular posts from this blog

mari gemukkan badan

Masa lalu, kenangan, dan sejarah

sandiwara Tuhan