Camilan

Malam yang berawal sunyi senyap tiba-tiba menjadi hingar bingar. Terusik oleh suara-suara berisik dari canda tawa. Perut seakan meronta digoyang banyolan-banyolan dan obrolan tidak penting. Membuat malam kian menggelikan dan ramai.

Bukannya terbius oleh kantuk, obrolan malah terus mengalir. Macam pohon dengan ranting tak bertepi, cerita jadi bercabang-cabang. Menghibur hingga ke larut malam. Kantuk yang tadinya menghantui, lenyap seiring putaran jarum jam.

Terkadang sulit untuk membiarkan malam seperti sebelumnya. Yang sunyi, sepi, juga tentram. Susah untuk membiarkannya tertidur pulas. Sebaliknya malam harus meriah. Harus berlaga di bawah sorotan purnama. Malam harus konstan berpesta. Pesta yang hanya dihadiri kamu dan aku.

*Untukmu yang ada di tengah laut

Comments

Namaku Lembu said…
Pesta yg kutemui di tengah laut bersama 3 ribu orang lainnya pune jadi mendadak sunyi saat ku liat hamparan ombak tenang membawa bayanganmu semakin dalam masuk dalam rindu

Popular posts from this blog

mari gemukkan badan

Masa lalu, kenangan, dan sejarah

sandiwara Tuhan