Kasak kusuk
Pagi-pagi menuju sebuah kantor. Lorongnya gelap. Belum banyak orang, syukurlah. Sedang malas juga bertemu manusia.
Masuk ke sebuah ruangan. Belum banyak orang, kembali bersyukur. Lampunya redup. Ada mesin karcis antrian, tapi saya lewati. Orang yang mau saya temui sudah di depan mata.
Terjadi pembicaraan delapan mata. Saya tidak sendiri, ada seorang teman. Suara kami begitu pelan sampai suara AC terdengar bising saat mengeluarkan hawa dingin. Terjadi kasak kusuk pagi itu. Obrolan yang tidak ingin terdengar.
"Bangun," katanya. "Awas," bilangnya. "Selesaikan di lapangan," katanya lagi.
30 menit kemudian saya berlalu keluar dari ruangan. Pesan itu sudah tersampaikan.
Masuk ke sebuah ruangan. Belum banyak orang, kembali bersyukur. Lampunya redup. Ada mesin karcis antrian, tapi saya lewati. Orang yang mau saya temui sudah di depan mata.
Terjadi pembicaraan delapan mata. Saya tidak sendiri, ada seorang teman. Suara kami begitu pelan sampai suara AC terdengar bising saat mengeluarkan hawa dingin. Terjadi kasak kusuk pagi itu. Obrolan yang tidak ingin terdengar.
"Bangun," katanya. "Awas," bilangnya. "Selesaikan di lapangan," katanya lagi.
30 menit kemudian saya berlalu keluar dari ruangan. Pesan itu sudah tersampaikan.
Comments